Tepat pada tanggal 12 Desember 2011
yang lalu, saya bertemu dengan hostfamily, keluarga Suzuki namanya.
Keluarga yang amat sangat baik nan ramah ini terdiri dari Ayah, Ibu, dua orang
adik perempuan, Kakek, dan Nenek. Lengkap bukan...hehe. Saya disambut dengan
hangat sesampainya di rumah beralaskan tatami itu. Setelah meletakkan barang
di kamar yang telah disediakan, saya turun ke lantai bawah, menuju ruang
keluarga. Pembicaraan ringan, canda, dan tawa mulai mencairkan suasana. Rasa
kekeluargaan mulai muncul di antara kami. Hingga tak terasa, jam menunjukkan
pukul 23.00 waktu Jepang, dan pembicaraan penutup di kala itu adalah bahwa saya
akan memulai kegiatan sekolah besok dengan mengendarai sepeda. That’s sound so
great...
Benar saja, pukul 08.00, saya dan Momoka (saudara perempuan saya dari hostfamily ini) telah siap berada di samping dua sepeda onthel, warna merah dan hijau. Merah untuk dirinya, dan hijau untuk saya. Tak perlu menunggu lama, setelah berpamitan dengan keluarga yang lainnya, kami mulai menggowes pedal sepeda, mengarungi jalan berliku dengan udara dingin disertai angin sejuk khas Toyohashi di kala musim dingin. Ya, bulan Desember merupakan musim dingin di Jepang, dan di kala itu, suhu udara di Toyohashi sekitar 6-9oC. Kegiatan sekolah mulai saya arungi. Belajar matematika, bahasa inggris, kelas memasak, musik, hingga diminta untuk membacakan ayat suci Al-Qur’an saya jalani selama bersekolah di Toyohashi Higashi Senior High School. Berdiskusi dengan teman-teman sekelas, makan bersama saat jam istirahat, hingga pergi ke Saga Station untuk foto purikura bersama juga kami jalani. Sungguh, pengalaman yang tak akan terlupakan. Kisah-kisah indah ini semua muncul dari tempat kecil di ujung tenggara Jepang, bernama Toyohashi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar