Minggu, 14 April 2013

Masuk Lapas II A Jember....

Membaca judulnya, apa yang pertama kali tersirat di benak Anda?
Masuk lapas? kenapa saya bisa masuk lapas? kejahatan apa yang membuat saya masuk lapas?

Bukan teman. Saya masuk lapas bukan karena terjerat kasus kejahatan, tapi sebaliknya. Saya bersama kawan" yang tergabung dalam KOMPLIDS (Komunitas Mahasiswa Peduli HIV/AIDS) ingin menebarkan kebaikan di sana. Menebarkan kebaikan melalui kegiatan penyuluhan.

Kegiatan penyuluhan di Lapas II A Jember ini merupakan kegiatan perdana kami. Baru dimulai pada bulan Februari lalu, tepatnya tanggal 28 Februari 2013. Sebelumnya, kami harus menjalin kerjasama dulu antara piha fakultas kami (yang menaungi UKM kami) dengan pihak yang bersangkutan (yakni lapas). Setelah kerjasama terjalin, kami mulai mengatur jadwal. Jadwal di sini disesuaikan dengan jadwal para napi yang menjadi sasaran kami dengan jadwal kuliah kami. Setelah deal dengan jadwal yang telah dibentuk, disepakati bahwa kami akan memberikan penyuluhan setiap hari Rabu. Bisa 2 minggu sekali bahkan 1 minggu sekali.

Penyuluhan yang kami berikan adalah seputar HIV/AIDS serta PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Sasaran kami adalah para napi yang terjerat kasus narkoba dan narkotika. Dalam pelaksanaan penyuluhan,kami lebih mengedepankan interaksi dua arah, jadi interaksi yang kondusif serta rasa kekeluargaan muncul di antara kami dan para napi.

Jumat, 12 April 2013

Toyohashi, kota kecil dengan sejuta kisah tercipta di sana ....

Tepat pada tanggal 12 Desember 2011 yang lalu, saya bertemu dengan hostfamily, keluarga Suzuki namanya. Keluarga yang amat sangat baik nan ramah ini terdiri dari Ayah, Ibu, dua orang adik perempuan, Kakek, dan Nenek. Lengkap bukan...hehe. Saya disambut dengan hangat sesampainya di rumah beralaskan tatami itu. Setelah meletakkan barang di kamar yang telah disediakan, saya turun ke lantai bawah, menuju ruang keluarga. Pembicaraan ringan, canda, dan tawa mulai mencairkan suasana. Rasa kekeluargaan mulai muncul di antara kami. Hingga tak terasa, jam menunjukkan pukul 23.00 waktu Jepang, dan pembicaraan penutup di kala itu adalah bahwa saya akan memulai kegiatan sekolah besok dengan mengendarai sepeda. That’s sound so great...
ÒâòÒéíÒéñÒâ½0726.jpgIMG_1441.JPG